Hatiku beku,
Kurasa keluh yang tak bertumpu
Dalam nadi yang tak berdenyut
Terhenyap................
Terampas...............
Terhujam oleh lima jemari layu
Yang kerap merogoh hatiku
Bahkan nuraniku
Jua tak lepas pikirku
Jemari ini,
Adalah jemari setan dalam hatiku
Mengayun bimbang imaji
Dalam alunan waktu yang menidurkanku
Dari sadarku
Dalam hidupku
Jemari ini,
Ajarkanku akan arti hidup dalam ketiadaan
Bermimpi menjadi elang
Yang gagah menaklukkan senja
Kala mendung beradu
Hentikan aku.................
Ketika raga lemah penuh peluh
Bangunkan aku.................
Saat mentari enggan tuk berlabuh
Acuhkan aku..............
Kala rindu tak menyatu
Dan matikan aku...............
Kala jiwa luruh menjadi sebongkah abu
Untuk aku,
Seruling keabadian ditiupkan
Ke dalam ruh yang tak bertuah
Jauh dalam tubuhku
Namun aku tak bergetar
Tak berucap sepatah kata
Lalu peri itupun berlalu
Tanpa membasuh jiwaku
Dalam kasihnya
Untuk aku,
01 November 2008
31 Mei 2008
HATI DAN HATI
Hati merindu
Senja merah dalam rengkuhan langit
Membiru sendu
Tak risau akan selaksa mimpi yang terbeli
Dari hati yang terbuang
Berserakan di atas kubang kehampaan
Hati menitikkan air mata
Menangis di antara ada dan tiada
Enggan dirinya berpaling kembali
Mengubur mimpi dalam genggamannya
Hati mendamba
Musim semi yang pernah singgah
Berlayar mengarungi samudera sunyi
Tak diam mendayung
Hati pun berhenti di haluan tak bertepi
Dengan ayunan perih,
Hati beranjak mencintainya
Menyandarkan letihnya dalam beribu lara
Tak hanya berteduh
Hati segera berlari menuju kasih
Yang tak sempat teraih
HATI merindukan HATI
Berbulir salju di hamparan sahara
Tak sekedar singgah
Menyejukkan jiwa yang terlunta
Tertatih mencari cinta
Dalam hati yang teraniaya sepi
HATI membunuh HATI
Bersenandung bait-bait dusta
Kala kejujuran berpendar hampa
Hati ternoda, hati terluka
Tiada setetes embun menyejukkannya
Dalam pelukan hitam
AKU adalah HAMBA HATI
Terus terhempas oleh sang badai
Tatapannya menghanyutkanku
Pelukannya membunuhku
Baru tersadar aku oleh buaiannya
Aku telah mati
12 April 2008
KISAH SENJA
Kubuka lembaran kisah senja
yang telah berlalu
kembali mengusik igauku
dalam kalbu
Letihku bergumam tiada henti
memanggil resahku
Tak pernah kusangkali
detak jantungku merindumu
tak lagi kuingkari
gelisah hatiku mendambamu
meski semua telah berlalu
namun berarti bagiku
Saat ini kau beranjak menjauh
jauh..........berpaling dari hatiku
tiada setitik kasih yang tersisa
tanpa kata
tanpa bahasa
kau endapkan janjimu bersama benci
Kini ku hanya bisa terdiam
bertahan di ayunan mimpi
yang tak sempat tergali
Dan tak pernah ku meratap
meski pahit yang ku kecap
dalam jiwa
yang telah berlalu
kembali mengusik igauku
dalam kalbu
Letihku bergumam tiada henti
memanggil resahku
Tak pernah kusangkali
detak jantungku merindumu
tak lagi kuingkari
gelisah hatiku mendambamu
meski semua telah berlalu
namun berarti bagiku
Saat ini kau beranjak menjauh
jauh..........berpaling dari hatiku
tiada setitik kasih yang tersisa
tanpa kata
tanpa bahasa
kau endapkan janjimu bersama benci
Kini ku hanya bisa terdiam
bertahan di ayunan mimpi
yang tak sempat tergali
Dan tak pernah ku meratap
meski pahit yang ku kecap
dalam jiwa
Langganan:
Postingan (Atom)