Tubuhmu meliuk penuh pesona Begitu angkuh Menatap mentari dengan keindahan Meliuk merona mahkotamu Tanpa kau menyadari Siapa gerangan dirimu?? Kau lantunkan syair kemenangan Dengan separuh hati Membait lafadz kerinduan Begitu terasa hampa Semestinya kau memahami Itu hanyalah fana Begitu anggun benang sarimu Hingga kau bangga setiap waktu Namun seiring musim berganti Kau masih saja berdiri Dengan kegersangan nurani Entah mungkin sampai mati........ Hai, mawar....... Mengapa lakumu tak seharum namamu ? Mengapa tuturmu tak selembut merahmu ? Kau sungguh terasing dari kasih Hingga hatimu tiada merasakan Setetes embun kasih Yang luruh di hijau helai daunmu.....
01 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar